Kamis, 17 Juli 2008

Sifat Lupa Manuasia, Satu Anugrah atau Musibah?

Suatu hari, saya harus pergi kembali ke Jakarta. Setelah mengecek semua perlengkapan dan persediaan seperti baju, kunci kos2an, isi tas, ID card dll. Setelah semua yakin, maka dipanggilah taksi Bluebird via hp. Tak berapa lama datanglah taksi tsb. Setelah mengatakan tujuannya ke Cipaganti Travel, maka meluncurlah mobil Vios Limo tsb. Selama perjalanan, untuk memecahkan kesunyian, maka meluncurlah beberapa percakapan ringan seperti asal dari mana, tadi ngetem dimana. Setelah kuranglebih 20 menitan, sampailah di MTC. Setelah bayar taksi langsung turun dan masuk ke pool Cipaganti travel. Setelah membayar sebanyak 70rb, lalu duduk membaca koran yg ada. Saat membaca koran itulah kepikiran, apa power suplay laptop sudah masuk tas atau belum. Setelah dicek ternyata, betul aja belum ada. Waduh Ampun. Terpaksa harus kembali ke rumah!!!!!
Saat kecil, kira2 berumur 5 tahunan, saya pernah terbangun dari mimpi sambil menangis. Hal tersebut dikarenakan mimpi yg menyedihkan. Dalam mimpi tersebut, saya bersama ayah, ibu dan adik perempuan saya yg berumur 3th. Ceritanya, berempat naik bemo. Namun karena sesuatu hal, adik saya terjatuh dari bemo tersebut. Setelah terjatuh, dia masih bisa berdiri. Namun, dari belakang muncul bemo lain, dan tak terelakan adik saya tertabrak dan tergilas hingga berkeping2. Dalam mimpi tersebut saya menangis meraung2. Hingga terbangunpun terbawa nangisnya.
Dari dua hal tersebut, untuk cerita kesatu meskipun dalam tempo sehari, akibat terlupa, maka saya jadi menderita. Dalam cerita kedua, suatu kejadian bisa menjadi hal yang tak terlupakan. Untungnya saya hanya mimpi (sekarang adik saya tinggal di Bogor bersama suaminya dengan 2 anak). Coba jika betul2 terjadi, baik itu kecelakaan maupun akibat kekerasan orang lain, bisa menjadi trauma. Dalam hal ini, orang yg mengalaminya kadang harus menjalani terapi untuk melupakannya.
Saya pernah membaca buku yg kalo gak salah judulnya itu Bagaimana Menambah Daya Mengingat. Dikatakan bahwa sel memori otak manusia itu untuk orang dewasa, sudah berhenti perkembangannya Artinya tidak akan bertambah lagi. Jadi untuk menambah daya, maka harus dilakukan pula penghapusan beberapa yg diingat. Artinya melupakan hal2 yg tidak perlu. Pernahkah anda memperhatikan, kalau tidak mimpi yg kita alami akan diingat semuanya. Hal ini
memang berhubungan dengan keterbatasan daya ingat manusia. Ibarat hardisk, untuk menyimpan file2 yang baru, maka file2 yg lama dan tidak diperlukan harus dihapus. Karena kapasitas hardisk tidak bisa ditambah kecuali diganti atau ditambah hardisk yg baru.

Jadi kalau anda lupa sesuatu dan mengingat yg lain itu anugrah atau musibah?